Bukan goresan luka
11.02
Untuk mu yang hatinya pernah aku kecewakan.
Tak ada sedikit pun niat untuk menyakiti ataupun tak memberi ruang dihati.
Itu terjadi begitu saja.
Percayalah.
Ketika aku memutuskan untuk tidak menerima terjadi gejolak di hati takut Allah ikut kecewa didalam keputusanku.
Tak ada sedikit pun niat untuk menyakiti ataupun tak memberi ruang dihati.
Itu terjadi begitu saja.
Percayalah.
Ketika aku memutuskan untuk tidak menerima terjadi gejolak di hati takut Allah ikut kecewa didalam keputusanku.
Untukmu yang hatinya tengah di rundung kecewa terhadapku.
Percayakah kamu atas apa-apa yang Allah tetapkan sejak kita di alam ruh?
Dan mungkin aku bukan orang yang tepat dalam ketetapan itu.
Ketika aku yakin atas pilihan ku, dan kamu yakin menjatuhkan pilihan terhadapku
Maka kita sama-sama mencari celah ruang di hati, namun tetap tidak ada rasa lebih untukmu.
Percayakah kamu atas apa-apa yang Allah tetapkan sejak kita di alam ruh?
Dan mungkin aku bukan orang yang tepat dalam ketetapan itu.
Ketika aku yakin atas pilihan ku, dan kamu yakin menjatuhkan pilihan terhadapku
Maka kita sama-sama mencari celah ruang di hati, namun tetap tidak ada rasa lebih untukmu.
Untukmu yang hatinya dikecewakan oleh ku.
Ketahuilah aku bukan orang seperti yang kamu bayangkan.
Aku yang biasa-biasa ini tidak sepenuhnya yakin
Dan ketika kamu yakin berucap hanya menggantungkan harapan kepada Allah semata. Disitu saya berpikir kamu layak dengan yang lain
Ketahuilah aku bukan orang seperti yang kamu bayangkan.
Aku yang biasa-biasa ini tidak sepenuhnya yakin
Dan ketika kamu yakin berucap hanya menggantungkan harapan kepada Allah semata. Disitu saya berpikir kamu layak dengan yang lain
Untukmu
Kukatakan sedikit tentangku, aku yang tak bisa sembarangan menitipkan hati ke sembarang orang, takut-takut Tuhan ku marah atas itu, takut-takut Tuhan ku cemburu karena hal itu, karena fokus ku saat ini satu yaitu kepada Allah dan kekasihnya
Kukatakan sedikit tentangku, aku yang tak bisa sembarangan menitipkan hati ke sembarang orang, takut-takut Tuhan ku marah atas itu, takut-takut Tuhan ku cemburu karena hal itu, karena fokus ku saat ini satu yaitu kepada Allah dan kekasihnya
Untukmu
Maafkan ternyata aku bukan takdirmu, seperti apa yang sebelumnya pernah kita mimpi dan harapkan dulu
Maafkan ternyata aku bukan takdirmu, seperti apa yang sebelumnya pernah kita mimpi dan harapkan dulu
Dhita Aristiariny
Barakallahu laka^^
0 komentar