Surat Untuk Bapak

21.24

Assalamu'alaikum bapak.
Sudah lama kita tidak berjumpa, bahkan untuk bertegur sapa saja terasa susah. Bapak apa kabar? Semoga dalam keadaan baik-baik saja dan semoga senantiasa dalam lindungan Allah SWT.
Pak, masih ingatkah dengan anak bungsumu ini? Sekarang dia mulai beranjak besar, menjadi dewasa seperti yang bapak harapkan. Ketika dulu bapak meninggalkan rumah, anak bungsu mu ini masih anak-anak dan pemikirannya masih teramat labil. Ketika dulu bapak memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan mama disitu aku yang masih anak-anak tidak ambil pusing dengan itu semua. Sedih? Kecewa? Tidak. Karena aku menghargai keputusan kalian berdua untuk tidak bersama lagi.

Pak, setelah beberapa lama bapak meninggalkan kami perekonomian kami murat marit, tidak stabil. Karena aku dan mama hanya menggantungkan hidup dari aa saja. Tapi alhamdulillah mama tidak pernah diam, beliau mulai merintis usahanya untuk kehidupan aku dan mama. Setelah tteh bekerja tanggung jawab untuk menyekolahkan ku pun pindah ke pundaknya. Sedih ketika teteh harus mengorbankan mimpinya untuk kuliah agar aku bisa sekolah. Dan alhamdulillah dengan kuasa Allah setahun setelah teteh lulus SMA, teteh bisa meneruskan kembali untuk kuliah dengan uangnya sendiri dan masih tetap membiayai saya sekolah.

Pak, bolehkah sedikit aku bercerita bagaimana kehidupan aku sekarang? Sekarang aku sedang meniti jalan untuk memudahkan tanggung jawab bapak kepada Allah atas adanya aku ini. Aku sedang berusaha menjadi wanita shalehah yang bisa meringankan tanggung jawab atas dosa yang aku perbuat selama di dunia ini. Mohon ridho atas semua ini pak. Walau saat ini kita tidak berjumpa aku yakin do'a bapak selalu mengudara untuk aku disini.

Bersambung....

Dhita Aristiariny 
Hari ke-13 #30DWC

You Might Also Like

0 komentar