Think :)

12.18

Kecil kita tak tahu apa-apa
Wajar bila terlalu cepat marah
Kecil kita tak tahu apa-apa
Yang terburuk kelak bisa jadi yang terbaik
Yang terburuk kelak bisa jadi yang terbaik

Kau temanku kau doakan aku
Punya otak cerdas aku harus tangguh
Bila jatuh gajah lain membantu
Tubuhmu disitu masih rela jadi tamengku

Gajah-Tulus

Lagu dari Tulus yang satu ini berasa menjadi soundtrack kehidupan saya di masa kecil sampai sekarang. Entah kenapa lirik yang beliau bawakan begitu pas. Yang terburuk kelak bisa menjadi yang terbaik. Begitulah salah satu penggalan liriknya. Dulu saya yang selalu di pandang sebelah mata oleh teman di lingkungan rumah.

Jadi seseorang korban bullying itu tidaklah mudah. Terkadang bisa menaikkan kadar sombong untuk diri kita sendiri. Kenapa bisa begitu? Karena ambisi untuk lebih dari mereka yang menganggap kita lemah. Ini menjadi semacam dendam, bahkan jika kejadian itu terulang dari tahun ke tahun maka ini bisa menjadi penyakit hati yang kronis. Naudzubillah.

Ketika diri merasa tidak di akui keberadaannya, ketika diri tidak pernah dihargai, apakah itu termasuk pembullyan? Tentu saja, ketika suatu pekerjaan yang kita lakukan sungguh-sungguh dan hanya mendapat cibiran semata.

Terkadang bullyan itu datang dari orang terdekat, termasuk teman dekat. Sedikit bercerita dulu saya selalu di bully dari hal fisik. Dari mulai warna kulit, muka sampai postur tubuh. Sakit hati? Tentu. Namun itu dulu. Karena sekarang saya sadar Allah lebih sayang kepada saya dengan saya yang begini adanya.

Bahkan dulu ada salah satu teman SD yang sudah lama tidak bertemu, sekalinya bertemu dia melontarkan suatu kalimat yang membuat saya flashback ke masa-masa pembullyan dulu "kirain kamu enggak akan tumbuh dhit." Astagfirullah, langsung kalimat itu jleb ke hati. Saya balas dengan senyum saja.

Alhamdulillah, Allah maha adil atas apa yang Dia berikan. Apa-apa yang mereka katakan dulu tidak ada yang nyata. Saya bisa berprestasi di akademik maupun non akademik. Postur tubuh saya pun terhitung tinggi untuk rata-rata orang Indonesia, mereka salah jika bilang saya tidak akan tumbuh, orang di kasih makan yaah hahha.

Miris memang keadaan untuk sekarang ini, anak-anak Indonesia rentan bullyan. Kenapa bisa? Karena tayangan yang mereka tonton lebih banyak di ekspos tentang pembullyan. Sedih. Sedih banget. Karena saya sendiri pernah mengalaminya. Dan itu memiliki efek yang cukup tinggi. Membuat orang yang di bully minder, penyendiri dan tidak percaya diri akan kelebihannya.

Lalu apa yang bisa kita lakukan? Yuks sama-sama membantu pendidikan Indonesia ke arah yang lebih baik. Pendidikan moral dan akhlak kita tingkatkan. STOP bullying di sekolah maupun lingkungan rumah. Mari peduli kepada generasi penerus bangsa. Siap berkontribusi? Mari mulai dengan perbaikan diri kita sendiri #caaaam

Dhita Aristiariny 
Hidup itu bukan kata orang, tapi kata Dia
Jalani sesuai ketetapan-Nya, selalu berusaha dan berdo'a

You Might Also Like

0 komentar