Perjalanan

Suatu saat kamu akan mengerti bahwa aku sangat menyayangimu~

Sepenggal tulisan ini akan menjadi bukti betapa saya sangat sayang kepadamu. Dan suatu saat kamu akan membaca tulisan ini. Saya yakin itu.

Maryam Afifah

Jika hitungan waktu yang sekejap ini dapat membuat kita sedekat ini, apalagi yang akan terjadi dalam hitungan detik selanjutnya

Aku yang selalu ego atas apa aku mau dapat dikalahkan dan di tekan segala keegoanku demi kamu

Sedikit cerita tentang sesosok anak yang luar biasa ceria ini. Jika dihitung secara waktu saya baru kenal sekitar 1 tahun sampai tulisan ini saya buat. Tapi anehnya dia membuat warna lain dalam hidup saya. Dengan adanya dia di setiap waktu yang Allah berikan kepada saya membuat saya bisa belajar apa artinya saling menyayangi.

Suatu ketika saya pernah tanya ke Maryam "kak, boleh ammah nikah?" dia jawab dengan lantang "boleh" dengan ekspresinya yang ceria, lalu saya bilang " tapi, ammah enggak akan tinggal disini lagi" lalu dia jawab dan sambil memeluk saya "jangan, nikahnya kalau kaka sudah besar saja" jleb hati saya, segitunya dia Hahaha.

Beberapa waktu saya sakit dan saya bilang "kakak, kalau ammah meninggal kaka harus jadi anak sholehah yaah, do'ain ammah selalu" lalu dengan ekspresi dia bilang "ihh engga boleh" maksudnya enggak boleh meninggal, lalu dia memeluk saya. Yaa Allah berasa dia itu anak saya sendiri.

Suatu saat ketika kamu ditakdirkan melihat tulisan ini dan postingan ammah yang lain dan saat itu juga kamu akan mengerti bahwa ammah saya menyayangimu. Semoga jadi anak sholehah yaah sayangku.

Dhita Aristiariny

Yang mencintai kamu dengan tulus

Malam ini tak seperti malam kemarin
Lebih tenang rasanya
Rindu tak menyeruak seperti biasanya 

Ahhh kamu

Namun, tetap hati ini tak bisa lepas sedikit pun

Apakah kamu baik disana?
Apakah kamu rasakan do'a yang selalu teruntai untukmu
Jangan tanya mengapa aku begitu
Karena aku pun tak tahu alasannya

Bila nanti kita kita jumpa
Tolong ucapkan salam rindu yang sering aku bisikan kepada kamu dalam sebuah do'a

Dhita Aristiariny

Ketika untaian doa masing-masing kita rasakan

Apa??
Di Indonesia ada Al-qur'an palsu?
Apanya sih yang palsu?

Begitulah kiranya berita akhir-akhir ini yang membuat hati ini miris, terkikis, sendu, pilu dan nggk habis pikir kok bisa sampai ada berita yang seperti ini *elus dada*. Berawal dari postingan sebuah fanspage yang berbau islam dan menjadi viral seantero sosial media. Kurang lebih postingan tersebut mengatakan ada kesalahan kata yang di terjemahkan dalam surah Al-Maidah ayat 51 dan langsung mengatakan bahwa Al-qur'an dengan terjemahan itu PALSU.  Sedih hati ini lebih sedih dari pada status palsu *eh.

Dan dengan mudahnya para pengguna sosial media menyebarkan dengan cepat. Tanpa ada tabayyun terlebih dahulu. Seharusnya sebagai pengguna sosial media yang bijak kita harus cermat memilah dan memilih berita yang kita terima. Tidak langsung melahap berita tersebut seakan-akan itu benar.

Dan benar akibat hal ini banyak sekali orang yang dirugikan. Termasuk saya dan rekan-rekan Customers service pun kena imbasnya. Mereka marah dan mengatakan kami ini seorang penipu dikarenakan arti di Al-qur'an yang kami jual sama dengan arti yang dikatakan sebagai Al-qur'an palsu.  Perih hati neng bang, perlu sandaran *plaaak bangun wooyy *.

Sedikit meluruskan, netizen mempermasalahkan kata 'awliya' di surah Al-Maidah ayat 51. Kata awliya disini merupakan kata jamak dari wali yang memiliki 4 arti yang artinya teman setia, pemimpin, pelindung dan penolong. Jadi tidak ada saling melemahkan satu sama lain.

Tidak ada Al-qur'an yang beredar dihukum wilayah RI yang menggunakan terjemahan baru semaunya. Semua mengikuti standar Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an KEMENAG RI dan diberi nomor lulus tashih yang dicamtumkan di Al-Qur'an.

Semoga sedikit membuka mata teman-teman untuk lebih bijak dalam bersosial media. Jangan sampai kita membantu menyebarkan berita yang ternyata hoax alias tidak benar. Dan membuat banyak pihak-pihak yang dirugikan atas hal itu. Semoga tidak ada lagi berita seperti ini akibat orang yang tidak bertanggung jawab.

Think smart.

Wallahu a'lam bishawab.

Dhita Aristiariny 

Hati aku mah nggak palsu buat kamu. Aslii!!!!!

5 Oktober ke-22

Tak terasa bukan? Waktu bergulir dengan begitu indah dengan segala nikmat yang telah Dia berikan selama ini. Sebenernya 22 tahun hidup di dunia bukanlah waktu yang sebentar, itu Cukup lama. Hampir seperempat abad. Jika dihitung secara logika. Namun, kita akan merasakan waktu yang begitu cepat berlalu bahkan hanya satu kedipan mata. Karena pada hakikatnya dunia ini hanya sementara, dan waktu hidup ini bukan apa-apa.

Hari ini jadi hari yang harus diperingati tentunya. Karena dimana seorang ibu tengah berjihad melahirkan anaknya dengan penuh perjuangan. Bahkan nyawanya pun menjadi taruhannya. Tak perlu mengikuti mereka yang merayakan hari lahir dengan penuh sukacita. Cukup dengan bersyukur dan muhasabah atas diri kita sendiri. Jangan lupa untuk berterima kasih kepada ibu yang telah berjuang dan membesarkan kita sampai saat ini. Sampaikan bahwa beliau sangat berharga dan akan selalu berusaha untuk membahagiakan beliau.

Tentunya do'a yang aku panjatkan tidak cukup jika harus ditulis dan dicantumkan satu per satu. Tentu tidak cukup. Mendoakan segala harapan dan cita-cita mu saja rasanya itu begitu kurang. Ahh cukup Allah yang tau apa yang aku do'akan.

Heyy kamu
Iya kamu!!!
Tadinya aku mau ngegombal tapi keburu malu enggak jadi deh hahaha

Barakallah fii umrik yaah
Aku jadi salah satu orang yang mengAamiinkan setiap do'a, harapan dan cita-cita yang selalu kamu utarakan baik yang aku tau atau yang aku tidak tahu. Semoga senantiasa Allah lindungi disetiap perjalanan dakwahnya.  Insya Allah aku akan selalu mendukung setiap apa yang ingin dicapai, mengingatkan jika ada yang keliru dan mendo'akan setiap harapanmu.  Semoga senantiasa melibatkan Allah dalam hal apapun.

Allah sana uzun ömürler versin. Gelecek seneler mübarek ve bereketli olsun.
Allah senden razı olsun.
Allah bizi hep olsun.

Selamat Ulang Tahun
Wilujeng tepang taun
Doğum günün kutlu olsun
Happy Birthday
Shēng rì kuài lè

Bapak mentor, guru, motivator, teman dan sahabat terbaik

Dari si imut, lucu dan menggemaskan itu #jangan protes

ISTIQOMAH
Ini sama sekali bukan artikel yang bahas Masjid Istiqomah yang ada di jalan Citarum yang lagi ngetreand gara-gara ada majelis Teladan Cinta yang isinya jomblo semua. Asli bukan. Sebenarnya berat banget nih mau bahas ini. Tapi, saya niatkan buat tulisan ini untuk menjadi pengingat diri saya pribadi yang terkadang lalai atas apa-apa yang Allah perintahkan.

Sebelummya kita harus tahu arti istiqomah sendiri. Menurut Alhafizh Ibnu Rajab Al-Hambali, istiqomah adalah menempuh jalan (ajaran agama) yang lurus  dengan tidak berpaling ke kiri maupun ke kanan. Dalam hal ini, istiqomah mencakup pelaksanaan segala bentuk ketaatan kita terhadap Allah.

Sedikit cerita saya sudah menutup aurat sekitar 6 tahun silam. Namun, menutup aurat sesuai syariat baru tiga tahun terakhir. Jika di tanya apa alasannya, saya sendiri tak tahu. Kenapa saya memutuskan untuk menutup aurat, keinginan itu timbul sendirinya dari dalam diri saya. Singkat cerita di perjalanan tiga tahun menutup aurat secara syariat walau belum sempurna timbul suatu keinginan hati untuk mensudahi perjuangan saya selama ini. Saya ingin pakai kerudung biasa saja seperti orang banyak. Namun, saya urungkan niatan itu karena saya tahu betapa susahnya saya memulai waktu saat itu. Penolakan dari berbagai orang. Itu adalah perjuangan yang luar biasa.

Ketika minggu kemarin liqo, qadarullah Allah kembali memeluk hati saya lewat murobiah. Saat itu beliau membahas tentang istiqomah. Dalam hati saya bicara "Ya Allah saya yakin ini bukan suatu kebetulan tapi memang hal ini yang telah Engkau siapkan untukku, agar aku mengingat kembali niat awal saja hijrah hanya berharap ridhoMu"

Beliau membahas jika kita ingin istiqomah kita harus tahu dulu ilmu dari amalan tersebut. Ketika kita mengetahui segala fadillah dan kebaikan dari suatu amalan maka kita akan dengan semangat melakukannya. Ilmu ini bisa jadi asupan gizi kita untuk melakukan amalan secara istiqomah.

Selain itu, cara ampuh adalah dengan mengetahui kelemahan kita. Sebagai makhluk yang tidak ada apa-apanya sudah pasti banyak sekali kelemahan. Maka daripada itu, untuk menutup kelemahan itu kita harus mengerjakan apa-apa yang Allah perintahkan, baik wajib maupun sunah. Walaupun kita melakukan amalan yang sangat sederhana namun jika dilakukan secara terus menerus boleh jadi itu menjadi jalan Allah semakin cinta dengan kita.

Yang tidak kalah penting sifat Muraqobah harus di tingkatkan. Apa itu Muraqobah? Yaitu merasa selalu di awasi Allah. Jadi ketika tersirat dalam pikiran kita untuk melakukan hal tidak baik maka boleh jadi sifat itu yang jadi bentengnya.

Dan berada dalam lingkungan yang baik menjadi penguat kita dalam suatu amalan. Saling mengingatkan, menguatkan, dan memberi nasihat dalam hal yang baik. Insya Allah ketika merasa lelah dan terpuruk akan ada keluarga dan sahabat yang merangkul.

Karena sebenarnya tidak ada yang namanya naik turun iman tapi yang ada adalah hati kita lebih condong kemana kebaikan atau bahkan keburukan. Naudzubillah. Semoga kita tergolong orang-orang yang istiqomah dalam perintah Allah walau dengan amalan yang sangat sederhana.

Dhita Aristiariny 

Allah, rangkul aku selalu dengan cintaMu

Kamu
Duduk disini
Sebentar saja
Mari bersandar sambil mengeja bintang yang membentuk kenangan

Aku dan kehidupanku yang abu kini mulai tersadar
Bersama bukan cara satu-satunya untuk bahagia

Karena aku dan kamu bukan sepatu yang harus selalu berpasangan
Maka perpisahan menjadi jalan keluarnya

Tak usah kamu keluarkan mimik muka sedihmu itu
Karena kini aku takkan hiraukan semua
Pergi
Pergilah
Bersama pelangi yang telah kamu warnai sedemikian indah

Aku dan kamu punya cerita yang berbeda
Tak perlu di campur adukan
Cukup tau
Antara kita hampir masuk dalam satu cerita yang sama
Dan itu belum terjadi

Kamu
Bisa duduk lebih lama?
Masih mau mendengar gemetar hati yang tak kunjung menuai kejelasan?

Aku

Dan payung bening itu menjadi saksi
Kita pernah duduk disini
Di tempat ini
Dan kamu dengan senyum manis mu itu

Dhita Aristiariny 

Merangkai kembali nada yang pernah hilang