single apa jomblo? hayooh loohhhh

11.43

enngak tau kenapa pengen ngopas artikel dari ANNIDA online. soalnya isinya T.O.P bangettlaah
cekidooot


TIPS bagi para jomblo yang sering di bully :D

Semua orang tahu cabe itu rasanya pedas, tapi saya tidak tahu rasanya cabe-cabean. Semua orang tahu gula itu rasanya manis, tapi saya baru tahu kalau ada gula rasanya asin. Ternyata saya salah, yang saya ambil adalah garam bukan gula.hihihi.  Lalu apakah kamu tahu apa rasanya jomblo? Dari 100 orang yang saya survei, 100 orang itu mengatakan kalau sekarang mereka bahagia. Kok bisa bahagia? Ya, saya survei 100 pengantin baru. Hihi.  Coba kalau kita survei perasaan si jomblo? Pasti mereka jawab, “emang tidak ada pertanyaan lain ya?”
Ya, salah satu pertanyaan di dunia yang menyebalkan bagi jomblo adalah kapan kamu nikah. Pertanyaan itu lebih susah dibandingkan pertanyaan ujian nasional yang dikasih bocoran. Pertanyaan itu membuat perasaan jomblo terganggu jiwanya. Batinnya menangis dan nafsu makannya berkurang karena lauknya Cuma pake kecap. Bayangkan, ketika jomblo datang ke acara pernikahan, niatnya ingin senang-senang, eh pulang dari acara ngiris-ngiris bawang biar keluar airmata.
“Duh, teman kamu itu diam-diam udah nikah aja, kamu diam-diam gigit guling.” Komentar mama.
Menurut saya tidak ada jomblo yang ikut bahagia ketika temannya nikah, meski dia bilang aku turut bahagia, itu gak lebih sekedar basa-basi persahabatan. Mendapat undangan pernikahan dari teman itu seperti makan bakso tapi kagak ada kuahnya. Pura-pura senang, padahal dahi mengkerut sambil mencengkram undangan dengan penuh amarah dan berteriak,” kenapa? Kenapa?”
Apalagi kalau kamu bersahabat dalam sebuah genk, sebut saja namanya genk Xie. Jadi kamu itu berlima dan berjanji untuk tidak pacaran selama berada di genk. Eh gak tahunya satu persatu, teman kamu melanggar janji itu. Semuanya memutuskan untuk pacaran setelah menikah. Satu teman nikah awalnya kamu biasa, karena kamu masih punya tiga teman yang jomblo. Dua teman nikah, kamu juga masih biasa. Tiga teman nikah, kamu mulai pandang-pandangan sama temanmu satunya. Saling bertanya, diantara kita berdua siapa yang duluan. Eh ternyata teman kamu yang menang. Kamu sendiri. Genk Xie telah bubar. Kamu menulis di status facebook dengan huruf kapital,”PERSAHABATAN BAGAI KEPOMPONG, YANG LAIN SUDAH TERBANG DENGAN PASANGANNYA, AKU MASIH JADI KEPOMPONG.”
Terus kamu sedih? Terus kamu hidupin lagu Mansyur S yang judulnya pagar makan tanaman. Padahal yang dinikahi teman-temanmu tak satu pun yang kenal kamu. Kamunya saja yang ke-geer-an. Kamu dibully oleh keluargamu, oleh teman-temanmu, bahkan oleh Nabi Muhammad SAW.
"Sesungguhnya menikah adalah sunnahku. Barangsiapa membenci sunnahku, maka dia bukan golongan umatku." (HR. Bukhari)
Kamu pasti sedih banget bro. Saat itulah saya akan datang dengan membawa gitar, lalu saya nyanyikan lagu ini,”Apapun yang terjadi kukan selalu ada untukmu, janganlah kau bersedih coz everything gonna be ok.”
Jangan sedih bro. Single itu pilihan tapi jomblo itu puluhan. Haha. Kalau kamu udah dilangkahi teman-teman genk-mu apalagi teman-teman SD-mu, sebaiknya segera temui Dokter Boyke, konsultasikan masalahmu. eh bukan dink. Sebaiknya kamu segera berpikir untuk segera melamar anak orang. Apalagi yang ditunggu coba?
Jadi jomblo itu ada enaknya dan ada tak enaknya. Enaknya kalau cowok, jomblo pasti dikejar-kejar cewek, apalagi kalau yang jomblo Sahruk Khan. Kagak enaknya ya itu tadi, dibully. Saya sendiri mengalami dua pembully-an dari pemikiran yang berbeda.
Pertama, dibully oleh teman-teman aktivis pacaran.
Kalau dibully sama aktivis pacaran mah nyantai aja, tinggal ajak mereka buka alqur’an surat al-isra’ ayat 32, selesai. Sayangnya mereka tetap ngotot dengan keyakinan mereka. Saya dibilangin banci, tidak normal, terus kagak suka sama cewek, dicurigai homo, dan lain-lain. Padahal oh padahal mereka tidak tahu kalau saya ini mantan playboy (ngaku-ngaku). Mereka tidak tahu kalau puisi-puisi cinta saya sudah banyak membuat cewek-cewek terhemehek-mehek sampe nangis-nangis karena kagak ngerti dengan maksud puisi saya. Haha.
Saya dibuly oleh aktivis pacaran itu bagaikan dimarahin kepala sekolah waktu saya tidak berada di kelas. Jadi percuma saja walau kepala sekolah marah-marah di kelas tapi saya tidak ada di kelas. Kagak sakit-sakit banget, bro. Sedih sih sedih, tapi bukan karena mereka bully saya melainkan karena mereka melakukan kemaksiatan. Sebagai seorang hamba yang peduli terhadap saudaranya, saya tentu sedih. Sedih bangeet. Karenanya jika ada aktivis pacaran yang bully sang jomblo mulia, berikut 5 tips dari saya.
1.      Ketika dibully, tetap tenang, tarik nafas dalam-dalam sedalam lautan india dan hembuskan ke samudra antartika, lalu tersenyumlah seindah Taj Mahal. Maksudnya murah senyum, taj mahal.
2.      Kemudian, katakan pada sang pembully, aku jomblo bukan karena tak mau pacaran, aku jomblo karena sedang mempersiapkan pernikahan
3.      Jika sang aktivis pacaran bingung karena kamu sedang mempersiapkan pernikahan padahal kamu tak punya pacar, bisikkan pada dia surat An-Nur ayat 26, wanita yang baik untuk lelaki yang baik. Muslim yang baik tak mungkin pacaran..
4.      Jika sang pembully bingung dan masih tak mengerti maka jujurlah, katakan jomblo kok bully jomblo, yang masih pacaran itu tetap disebut jomblo karena di ktp statusnya sama kayak kamu alias belum menikah alias jomblo. Jadi siapa yang pantas dibully, gue apa lu? Gua dan lu sama-sama jomblo, yang membedakan adalah gue jomblo mulia, lu juga jomblo mulia
5.      Itulah lima tips dari saya J

Terus bagaimana kalau yang bully itu mereka yang udah nikah? Ini bro, distu kadang saya merasa sedih. Kita kagak bisa melawan mereka. Hanya bisa bersabar sembari bilang aku rapopo dengan perasaan yang gundah gulana. Iri menyaksikan poto mesra sepasang pengantin baru di profil facebook mereka. Dulu mereka mengkritik pasangan yang menampakkan kemesraan di facebook eh setelah menikah lupa dengan kritikan yang dulu pernah dilontarkan.
          Perasaan bahagia itu memang tak bisa ditahan-tahan. Ingin diluapkan, rasanya tak puas jika sejagat raya tak mengetahuinya. Bohong mereka yang katakan dunia terasa milik berdua. Kalau Cuma milik berdua tak mungkin mencari perhatian dengan membuat sedih hati para jomblo. Baru nikah tiga hari langsung membully para jomblo. Duhai dimana perasaanmu, kawan? Dimana? Apakah hatimu sudah buta oleh cinta? Teng teng. Mulai emosi.
Dibully oleh mereka yang sudah menikah memang sangat menyakitkan. Percuma deh wajah kamu tampan bak Sharung tangan kalo belum menikah, kata mereka itu belum terbukti. Saya pernah dipuji tampan oleh teman senasib sejomblo, langsung diinterupsi kawan yang sudah merasakan malam pertama, dia berpantun,
Ambil peti di rumah pak maman
 peti disimpan di balik papan 
belum teruji  kamu tampan
kalo belum duduk di  pelaminan
Kerasa gak sih sakitnya kalau kamu dibully pake pantun. Seandainya bisa membalas, saya balas seperti ini,
masak ketan dicampur santan
dihidangkan di rumah pak abdurahman
aku heran samamu tuan,
 pelaminan kok disamakan dengan salon ketampanan.

Tetapi sayangnya, saya tidak bisa membalasnya, takut kualat bro. Haha. Jadi cukuplah saya balas di diary saya. Siapa tahu kawan yang membully saya menemukan diary saya lalu membacanya, setelah itu menohok dadanya, dan menyesal semenyesal-menyesalnya. Lalu dia pegang tanganku, dia menangis, meminta maaf padaku.
“Maafkan aku kawan. Sungguh tak kusangka begitu sakitnya hatimu karenaku. Barangkali memang benar yang tertulis di majalah hidayah waktu itu, jenazah sulit dikebumikan karena sering bully sang jomblo. Duh, aku pikir wajar, jika kamu sampe segitunya sakit. Aku melihat ada bekas airmata di diary-mu, itu pasti airmatamu bukan? Aku minta maaf. Maaf...”
Duh, saya menghayalnya udah keterlaluan. Kagak mungkinlah kawan saya seperti itu. Yang ada juga semakin menjadi-jadi. Bully semakin masif dan struktur dilakukan. Kalau saya sih tidak apa-apa, karena saya juga masih muda. 22 tahun gitu loh. Masih muda kalo menurut BKKBN. Tapi berbeda kalau kamu berada di jamaah dakwah. Usia 20 tahun aja udah layak jadi bully. Hihihi.
Jadi, setelah merasakan pengalaman menjadi jomblo dan pengalaman-pengalaman teman-teman yang lain, berikut saya juga punya tips jika kamu dibully oleh mereka yang sudah menikah.
1.      Bersabarlah, karena dengan bersabar kamu akan dilimpahi pahala.
2.      Sabar bukan berarti diam saja, sabar itu tetap berusaha, berusaha untuk segera melepas masa sendirimu, karena memang sudah kodrat manusia untuk hidup berkeluarga.
3.      Tetapi jika memang belum mau menikah karena berbagai alasan, misal masih kuliah, belum dapat kerja, masih ingin menikmati masa sendiri, ya sudah lakukan saja.
4.      Tak ada yang bisa memaksamu, karena yang ingin menikah adalah kamu, yang bertanggungjawab pada keluargamu adalah kamu bukan mereka.
5.      Jika saran mereka memang berguna, kenapa tak turuti saja, apalagi kalau kamu sudah tidak punya alasan lagi untuk menolak, ya sudah menikah saja.
6.      Intinya, menikah itu lebih cepat lebih baik. Eh... J

Saya pernah bertanya kenapa ada panti jompo tetapi tak ada panti jomblo. What? Pertanyaan bodoh. Jelas saja, adanya panti jompo tak lain untuk mengurus nenek-nenek kakek-kakek yang tak ada keluarga atau ada keluarga tapi tak mau mengurus si jompo. Kalau jomblo sudah ada yang mengurus, maka itu berarti ia tak lagi layak disebut jomblo. Karena sejatinya, ia telah diurus oleh seorang istri, diperlakukan baik oleh sang suami.
          Jadi walau dari hari ke hari pertumbuhan jomblo semakin pesat. Jangan pernah berharap ada orang yang baik hati ingin mendirikan panti jomblo. Jomblo adalah di mana energi muda dikerahkan untuk meraup ilmu sebanyak mungkin. Jomblo adalah ketika waktu luang dimanfaatkan untuk berkarya. Jomblo mulia pasti mendapatkan jodoh yang juga mulia. Hidup Jomblo Mulia. Merdeka... merid dengan kamu. Hihi.

BIODATA :

OKSA PUTRA YUZA lahir di Sumatera Selatan dan sampai detik ini masih tinggal di Sumatera Selatan... Aktivitasnya sehari-hari adalah 4 Pe. Pelajar, Pengajar, Penulis, Pebisnis. Untuk kenal lebih banyak silahkan ukhuwah di FB Oksa Putra Yuza.

nahh itu artikelnya. sedikit menggelitik memang. Namun, makna yang dapat diambil daeri situ banayk banget. so, enggak usah malu jadi jomblo. jomblo mulia until akad.

Dhita Aristiariny
"single itu pilihan, jomblo itu puluhan" :D happy nice day mbllo *ngomong kediri sendiri*

You Might Also Like

0 komentar